Selasa, 19 November 2013

Mempertanyakan sebuah kepercayaan

Menurut kalian kepercayaan itu apa? Apakah semuanya didasari pemikiran naif seseorang akan orang lain?
Haruskah?

Akhir - akhir ini aku melalui hari - hari yang lumayan berat. Dengan penyakit kejiwaanku yang pernah dibilang oleh salah satu dosenku, sedikit menekan tindakan ceroboh yang dulu sering kulakukan sih tapi..... aku nggak bisa terus-terusan membuat pribadi ini terus bertanya - tanya.

Dulu aku tak begitu
entah karena kejadian masa lampau. Dulu aku adalah sosok yang tak senaif sekarang.
Dulu selalu berpikiran buruk akan seseorang dan apapun itu.
Akan tetapi aku tak habis pikir, apa yang membuatku begitu polos seperti ini?

Aku polos, aku mengekspresikan sesuatunya cukup datar ya... karena aku benar- benar menjadi seorang pendiam bila berkaitan mengenai sesuatu yang tidak sangat kusukai atau mungkni bukan duniaku.
Selain itu, apapun itu, pastinya akan membuatku parno dalam menjalani hidup.

Aku harus apa?

Kepercayaan itu mahal harganya
Oleh karenanya, aku senantiasa berusaha jujur dalam melakukan segalanya.
Tulus dan ikhlas, entah itu balasannya setimpal atau tidak. Aku bangga dengan pendirianku untuk tetap menjadi orang naif.

Saat ini aku sedang menonton dorama jepang di mana kepercayaan seorang bawahan terhadap atasannya yang bisa membangun sebuah perusahaan menuju kesuksesan. Kita harus memegang lidah kita dan mempertanggungjawabkan selalu dengan segala konsekuensinya. Bila itu dilanggar, sakit hatinya aku bisa jamin lebih sakit dari sakitnya putus cinta.
Toh kembali lagi bila cinta dibangun dengan kepercayaan satu sama lain.
Jadi!!!!! Kepercayaan itu mendasari hubungan antar manusia

Walau seseorang mengatakan aku adalah sosok polos dan mudah percaya. Tenanglah, itu hanya bagian dari ketidak pernah percayaanku akan kalian.
Sakit memang rasanya bila semua yang kau percaya itu salah.
Namun janganlah kau menyalahkan mereka. Salahkah dirimu yang mudah percaya, mudah menaruh ekspetasi terhadap seseorang.
Jujur aku berharap untuk tak lahir sebagai orang yg seperti itu.

Aku ingin menyembuhkan penyakit psikologiku. Aku lelah selalu mempertanyakan.
Kepercayaan, kejujuran, ketulusan selalu buatku sesak.

Aku sempat berpikir, untuk apa aku memerdulikan seseorang yang sangat tidak memedulikanku. Bersikap seolah aku tak pernah ada. Mereka berani menilaiku dengan one sided point of view yang membuatku jengkel.

DASAR SOFA! mungkin itu yang selalu ada di benakku.
Aku mohon selamatkan aku dari penyakit ini.
Kadangkala kepalaku sakit rasanya dan tak tahu harus berbuat apa.

Kepercayaan itu sesuatu yang kau raih dengan kejujuran. Entah itu berbentuk apa, yang penting kau harus jujur dalam jalani hidup yang penuh cobaan.

Dengan kejujuran, kau bisa membuka pintu hati seseorang. Tak peduli kerasnya, teruslah lakukan dengan kebaikan yang ikhlas.

Aku mohon, kembalilah seperti yang dulu. Aku selalu minta maaf dengan segala perbuatanku dan jangan malu untuk memberitahukan segala kesalahanku. Semata - mata aku akan terus memperbaiki kesalahanku untuk menjadi lebih baik lagi. Aku menjadi baik karena aku tidak ingin mempertanyakan kehidupan. Aku hanya ingin berguna bagi sesama