Kamis, 20 September 2012

Wish You (Drabble)

Luka's POV
"Kau tahu kenapa penyesalan itu selalu datang terakhir? Ya, karena kalau kau menyesal di awal. Kau tidak akan bisa bersama diriku. Merasakan dunia ini begitu indah bila kita sudah bertemu.. . . . . "



Cast :
Megurine Luka
Kaito






Semua tahu dia, gadis aneh berambut pink pucat menyala. Melewati beberapa koridor untuk bisa melalui gerbang neraka kecil yang biasa kita sebut sekolah.
Sambil mengutak - atik handphonenya, ia bersikap acuh akan semua yang ada di sekelilingnya.
Sesuatu di dalam handphone, menyita konsentrasinya.


Keypad itu berbunyi seiring dengan jari - jari lentik Luka menekan satu persatu tombolnya.
Senyum pun terkembang, sekedar menyembunyikan perasaan yang dipendam tapi tidak bisa begitu saja.
Ia tahu saat dia berbicara dengan seseorang di seberang sana.
Lewat perantara social media dan semacamnya. Luka tak pernah sadar bila perasaannya tertaut karena terbiasa.
Terbiasa menemukan orang itu di Timelinenya.
Sekedar menyapa atau apalah itu.

"Kau tidak pulang?" Sahut Miku mengaggetkannya.

"Ah nanti...... ehehe.", jawabnya sambil terkekeh nakal.

"Kau mengobrol dengan 'Kaito' itu ya?" Ledek Miku.

Luka yang membelakkan matanya jadi gugup. Ia mengangguk cepat seraya menutupi pipinya yang memerah.

Tanpa kode basa - basi apapun. Miku dengan usaha menahan tawanya berlalu meninggalkan Luka di dekat halte.

Luka mendapati punggung Miku yang menjauh.
Setelah itu, masih saja Luka berkutat dengan handphonenya.
Ia sadar betul apa yang dilakukan.
Di dunia itu, Luka menjadi seseorang berkepribadian ganda.

Ia menjadi teman laki - laki dari seseorang yang mempunyai user nama Kaito.
Tanpa sadar, mereka berdua saling dekat dan saling merasa nyaman satu sama lain.
Terbiasa saling bertukar keluh kesah dan suka cita dalam sebuah media yang hanya terdiri 140 karakter.

Anehnya, terlalu menjiwai-nya si Luka, hingga tak seorang pun sadar. Bahwa jauh di dalam sebuah nama user Yuuto, berdiamlah Luka yang memainkan karakter twitter Yuuto.


"Andai saja kau tahu, Kaito-kun. . . ketika kau mulai mengetikkan kata - kata hashtag #pelukdancium itu, aku ingin memeluk dan mencium sungguhan.", Monolog Luka terkesan kaku karena ia lontarkan dengan ekspresi sedikit kecewa.

Melihat jalanan sudah agak sepi. Luka menengok di sekelilingnya. Bunga musim gugur sudah layu. Hampir tidak ada warna hijau di tangkainya.

Ia berjalan dengan santai, menikmati suasana sore yang cukup dingin.

Andai saja kau tahu Kaito-kun.......
Sungguh beruntung gadis yang berada di sisimu sekarang.
Bukan Luka, tapi kekasih Kaito, yang pernah ia ceritakan pada Luka yang berperan sebagai laki - laki.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar